Senin, 16 November 2009
Total cerpen di baca: 633
Total kata dlm cerpen: 745
Tanggal cerpen diinput: Sun, 15 Nov 2009 Jam cerpen diinput: 7:30 PM
0 Komentar cerpen Malam itu ketika aku melihat indra sedang berdua dengan seorang wanita , aneh damn kaget kenapa indra mengundangku ke kafenya malam ini, " makan malam bareng yuk , aku mau memperkenalkan seseorang kepadamukepadamu"," siapa ndra yang mau kamu kenalin ?" " nanti juga kamu tahu shaz". itulah sms indra siang tadi di hpku kusimpan pertyaan dengan rasa yang berbeda siapa yang akan diperkenalkan oleh indra ke aku padahal semua orang yang dekat dengan indra bahkan keluarga indra aku mengenalnya" hi shaz sendiri aja", sambut indra degan pertanyaan dan senyuman yang sangat kaku" sorry agak terlambat , tadi jalan macet" " kenalin shaz ini Dewi calon istriku", Prak.. entah apa yang terjadi dalam hatiku rasanya hancur berkeping_kepingtiada cahaya , gelap sekali padahal kafemilik indra malam itu sangat terang benderang, sunyi senyap tiada sura inikah patah hati tuhan,,, benarkah , kenapa indra menyebut dengan kata2 calon istriku Indra apakah kamu tidak tahubahwa aku sangat mencintaimu, tidak cukupkah pengorbananku selama ini, terbuat dari apakah hatimu indra...kenapa kau hancurkan hatiku?, kututpirasa gemuruh dalam bathinku,kucoba membimbingnya , kucoba mengerti semuanya tapi apa yang di mengerti? 'Shazi" sambil kusodorkan tangan kepada perempuan itu, "dewi" perempuan itu menyambutku, aku tahu dia sangat perasaanku saat itu,kenapa kau ambil indra dariku, tidak tahukah bahwa aku sangat mencintai dan mendambakanya menjadi suamiku, bisiku di dalam hati " Shaz aku mau menikah setelah minggu depan, aku mau kamu jadi ketua EO nya " suara Indra membuat aku sadar bahwa aku sedang berada di dunia nyata yach.. kenyataan indra akan menikah, " apa ndra kamu akan menikah?, apakah tidak terlalu cepat, bagaimana dengan project kita di jepang, dan kenapa harus aku yang menjadi ketua panitia pernikahanmu"? ku brondong indra dengan pertayaan " sudah kusiapkan semua jawaban atas pertanyaan mu ini shaz, tapi please aku tidak akan menjawabnya mlam ini, please bantu aku untu yang terakhir kali, please aku mohon hanya kamu yang bisa menolong aku saat ini" pegangan tangan indra sangat kuat malam itu di tanganku , kul;ihat wajah perempuan itu dari tadi dia sungguh tidak protes ketika indra memgang tanganku erat.., dia hany a terdunduk " ndra sapa dewi aku tidak mengenelnya,?" " dia anak rean bisnis papahku" " please shaz. please, please" tak kuasa menolak permintaan laki2 yang sangat aku cintai "baiklah ndra aku akan bantu, tapi jelaskan semuanya kepadaku ndra" " ok shaz, nanti aku jelasin semuanya kekamnu setelah pernikahanku" ***29-09-2009 09.00 wib hari itu Indra terlihat sangat tampan dengan stelan jas pengantin warna putih, oh indra kenapa bukan aku di samping mu kenapa harus dewi, kulihat wajah indra tidak cukup bahagia entah ada apa sebenanya yang terjadi, kulihat wajah dewipun tidak bercahaya pagi itu padahal hari ini harusnya mereka bahagia, tidak seperi aku, aku sesungguhnya kecewa da sangat tidak rela membiarkan indra mengucap jajnji sucinya buat perempuan lain, yach.. seharusnya janji itu hanya untuk aku, karena aku tahu walaupun indra tidak pernah mengungkapkan perasaannya , aku sngat tahu bahwa indra menginginkan aku menjadi istrinya****1-10-2009 lelah rasanya hatiku entah betapa berat beban yang kurasakan kehilangan indra untuk selama-lamanya yach tak mungkin aku bersama dia lagi dan mengharapkannya, " hai shaz, bisa ketemu aku di tempat biasa" tlp indra tadi siang " buat apa ndra?, aku ketemu kamu lagi, rasanya hatiku sudah hancur ndra' " shaz aku janji akan menjelaskan semuanya kepadamu dan inilah saatnya", "OK ndra di tempat biasa jam 4 sore ini" "ok shaz, thank you yach bye2","bye2**16.30 wib " maafkan aku shaz aku tahu kamu mencintaiku , aku juga sangat mencintaimu shaz" " sudahlah ndra kamu sudah menikah tidak boleh kamu bilang seperti itu" " tapi ini semua sungguh2 aku tidak pernah mencintai dewi dia sudah hamil shaz" "what?" "iya dia hamil tapi bukan anakku yang di kandungnnya , " " trus kenapa kamu mau menikah dengan dia" " demi papah shaz, demi dia aku menikah dengan dewi, ayah dewi adalah sahabat papah dan rekan bisnis yang sangat dekat" " bagaimana dengan laki2 yang telah menghamili dewi ", " ga jelas shaz dia di luar negeri" " oh.. jadi ini semua permasalahannya, sesungguhnya aku sangat tidak rela melepas kamu ndra karena aku sangat mencintaimu" " sama shaz aku juga sangat mencintaimu, tapi bagaimana ? inilah hidupku shaz, maafkan aku shaz" kugenggam erat tangan indra rasanya tak ingin melepaskanya dan kupeluk penuh dengan kemesraan rasanya tak ingin melepaskannya untuk selamnya " maafkan aku ndra seharusnya aku tidak meemlukmu seperti ini karena kamu sudah menjadi milik orang lain " " aku bahagia shaz memeluk kamu wlwpun ini yang terakhir kali' " Semoga kamu bahagia bersama dewi indra "" sama shaz semoga kamu menemukan laki2 sebaik kamu, yang menjaga kamu selaamanya" ******
Total cerpen di baca: 215
Total kata dlm cerpen: 1434
Tanggal cerpen diinput: Mon, 16 Nov 2009 Jam cerpen diinput: 9:59 PM
1 Komentar cerpen CINTA DAN PENGORBANAN Hari ini perasaanku tidak bisa aku gambarkan. Tidak ada sesuatu yang bisa aku ungkapkan, semuanya terasa hampa. Bahkan tidak ada setitikpun arti dari keindahan bisa muncul dalam hatiku. Semuanya telah hancur, hancur bersama bayangan dan harapanku akan drinya. Seseorang yang selama ini aku bangakan, seseorang yang selama ini selalu ada untukku. Tatapan matanya seolah mengambarkan rasa sayangnya yang tidak terlukiskan dengan kata-kata. Tapi sayang ternyata kisah itu hanya bisa aku nikmati sebentar saja. Mungkin ini hanya pendapat atau kesimpulan yang bisa aku rangkul dalam hatiku. Karena masa depan masih terbentang luas di hadapanku. Sama seperti kisah yang belum juga berakhir ini. Kisah yang seolah telah menaruh garam di hatiku yang lembut, hinga hatiku akan menjadi lemah dan akhirnya aku akan mati. Sebulan yang lalu aku baru jadian dengan lia. Seorang wanita yang sudah lama aku cintai. kami jadian di parapat. Tepatnya di tepi danau toba. Waktu aku memegang tanganya dan mengungkapkan rasa yang sudah lama bernaung dalam hatiku. tidak kusangka dia menerima cintaku, aku sangat senang sampai-sampai aku meloncat kegirangan, aku bernyanyi, berlari kesana-sini. rasanya dunia adalah milik kami berdua. Setelah jadian aku semakin sering jalan sama dia. Kadang kami menghabiskan waktu berduaan di kos-kosan dia. Atau kami pergi nonton bioskop. Rasanya sangat menyenangkan. Semakin dekat dengan dia aku semakin sayang padanya. awalnya aku takut mengenalkan dia pada orang tuaku. Bahkan orang tuaku berangapan bawah aku belum punya seseorang dalam hatiku. Tapi sangat mengejutkan ketika ibuku dengan tidak sengaja melihat kami sedang ngobrol di sebuah restoran di kotaku. Dengan cepat aku melepaskan gengaman tanganku dari lia. bagiku itu sangat lucu, apalagi ketika mama mengejek aku beberapa kali di rumah. Tapi intinya mama menyetujui hubungan aku dengan dia. Bahkan mama sangat senang karena menurut dia, lia adalah gadus yang baik. Itulah akhir kisah bahagiaku bersama dia. Setelah itu semuanya terasa pahit. Rasa pahit yang tidak aku mengerti datangnya dari mana. Intinya lia menyukai orang lain. Rasa penasaran akan perasaan dia yang sesunguhnya padaku, memaksa aku untuk tetap mempertahankan cintaku padanya. Hari itu lia sedang ada tugas keluar kota. Dia akan berada selama tiga hari di sana.” Aku akan merindukanmu” ucapan terakhir dari mulutku sebelum dia menaiki pesawat dan terbang jauh meningalkanku. Setelah itu aku pulang kerumah. Karena jenuh sendirian di kamar aku membuka laptop lia yang sengaja ditingalkanya dalam kamarku. Aku membuka yahoo mail , karena aku ingin membuka e-mail ku. Tiba-tiba yang terbuka adalah e-mail lia. awalnya aku berpikir mungkin dia lupa untuk log out. Di kotak message aku melihat beberapa nama, dan kebanyakan nama-nama itu sangat aku kenal. Aku tertuju pada satu nama…”Rian”. Rian adalah sahabat dekatku di kantor, bahkan akulah yang mengenalkan rian sama ceweknya yang sekarang dan kita sering double date . “ Rian sering kali ngirim pesan sama lia”. aku penasaran dan akhiranya aku membukanya. Rian: aku tidak ingin memendam rasa ini lagi. Karena aku tahu kamu juga mencintaiku. Aku melihat dari caramu melirik aku. Kamu menyimpan rasa untukku. Lia tolong jangan bohongi hatimu. Aku hanya ingin tahu apakah kau benar-benar mencintaiku? Tolong jawab aku, walau ku tahu kita tidak akan bisa bersama lagi. Yah,,,sangat sulit,,,karena kamu adalah milik sahabat yang sangat baik padaku. Dan aku juga tidak ingin mengecewakan Joy yang sangat mencintaiku. Tapi tolong jangan buat aku penasaran! Sent message Lia : maksud kamu apa? Rian : knapa kamu membohongi perasaanmu? Tolong katakan apakah kau mencintaiku? Lia :aq mencintaimu…puas kamu. Tio terlalu baik untuk aku sakiti. Mataku terasa basah, air mata berjatuhan bagai titik-titik hujan yang mengenangi hatiku. aku baru mengerti kenapa Lia begitu dingin padaku. Senyumanya terasa beda padaku di bandingkan senyumanya pada rian. Aku baru mengerti kenapa lia jarang menghubungiku, kenapa lia jarang bercerita padaku. Kami memang sering bersama tapi selama ini, aku merasa ada sesuatu yang salah. Yang aku tidak tahu kenapa harus dia menerima cintaku?. Kenapa dia mau meningalkan laptop ini dikamarku? Kenapa dia tidak keluar dari e-mailnya bukan kah selama ini dia sangat hati-hati bahkan pada hal-hal kecil sekalipun.? Apakah dia sengaja menyakiti hatiku?. apakah dia ingin mengatakan bawah dia tidak mencintaiku atau dia hanya ingin menunjukan bawah ada berjuta pria yang mengiginkan dia di luar sana? “apa salahku lia,,,kenapa kau mengiris hatiku” Berjuta pertanyaan tiba-tiba muncul dalam benakku…aku serasa mengutuki kelakuan rian, yang selama ini berlaku seolah-olah seorang malaikat di hadapanku. Dia menusuk aku dari belakang. Setelah Lia pulang dari luar kota. Aku berpura-pura tidak tahu apa-apa. Bahkan setiap pertanyaan yang di ajukanya kujawab seperti biasa. Ketika kami berada di kantor, bahkan saat aku, lia, rian dan santi ceweknya duduk bersama untuk bercanda aku mencoba untuk tetap diam. Aku tidak tahu kenapa aku bisa melakukanya, rasanya terlalu sulit untukku untuk mengungkap atau menanyakan ini semua. Sesekali aku melihat lia dan rian tatapan mata. Semua itu menyiksa hatiku. merobek jantungku namun kamu tahu aku tetap diam, kadang aku tersenyum, kadang aku tertawa terbahak. Tapi ketika tiba-tiba mataku tertuju pada santi, gadis manis yang polos dan sangat baik hati itu, aku jadi tidak kuat. Gadis yang sepenuh hatinya mencintai rian, dan ternyata itu semua hanya sandiwara. Aku sangat takut seandainya santi mengetahui hal itu. aku takut apa yang akan terjadi padanya. aku takut apakah dia akan bunuh diri?. Waktu-waktu seperti itu akan aku gunakan untuk berlari kekamar mandi. Disana aku menangis sepuas hatiku. ya menangisi kebodohan dan kemalanganku. Aku sunguh tidak berdaya. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku bagaikan seekor rusa yang sedang di bidik pemburuh. Walau aku sudah tahu bawah aku sedang dibidik namun aku tidak lari karena aku takut kakiku akan menginjak anak kelinci yang sedang bermain di depanku. Atau paling tidak aku takut jika aku lari pemburuh itu akan mengejar aku dan akhirnya dia akan masuk jurang.apalagi aku tidak bisa membohongi perasaanku pada lia. Aku mengakui aku tetap mencitai dia, bahkan aku sangat berharap kalau lia masih menyisahkan setitik tempat untukku dihatinya. Tapi aku sunguh tidak tega melihat santi sahabat yang sudah lama sekali aku aku kenal. Sahabat yang selama ini selalu ada untukku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika seandainya dia tahu bawah rian tidak mencintainya. Tiga bulan semua rahasia itu aku jaga dalam hatiku. Bahkan sampai berat badanku turun 5 kg. hingga akhirnya ketika lia mengajak aku untuk nonton bioskop. Aku memberanikan diri untuk menanyakan beberapa hal padanya. Sebenarnya aku tidak berani mananyakan langsung pada inti permasalahanya. Aku hanya bertanya “ apakah kau benar-benar mencintaiku”. Pertanyaan itu membuatnya marah dan berteriak “ oh jadi selama ini kamu tidak percaya padaku”. Aku tidak tahu alasanya mengapa dia langsung segitu marahnya padaku. Dia langsung pergi meningalkanku. Jujur saja aku merasa sangat sakit. Pelan-pelan aku berdiri dan berjalan pulang menuju mobil seiring air mataku. Aku tahu kenapa dia marah,,,dia merasa kesal karena aku baru menayakan hal itu sekarang padanya. Padahal dia ingin supaya aku menanyakan hal itu ketika dia baru pulang dari luar kota tiga bulan yang lalu. Karena memang itulah yang dia inginkan makanya dia membiarkan e-mailnya terbuka dan meningalkan laptopnya di rumah aku. Sampai di rumah, aku mencoba menghubungi no hp nya tapi selalu saja sibuk. Aku mencoba menelepon santi dan ternyata hpnya aktif. Aku berpura-pura bertanya tentang jadwal pekerjaan yang baru. Kebetulan kantor kami sedang melaukan pergantian jadwal kerja. Rasa penasaranku membuat aku berani menghubungi rian tapi no nya sibuk. Saat itulah aku berani mengambil kesimpulan. Santi bilang kalau rian satu harian ini tidak menemui dia. Besoknya di kantor aku menemui lia. Namun dia langsung pergi. Tapi aku tidak membiarkanya, kugengam tanganya dan menariknya pada pelukanku. Aku mengelus rambutnya. Dia hanya terdiam. Pelan-pelan mulutku terbuka, “ maaf sayang,,tio ingin memelukmu untuk yang terakhir kalinya. Besok pagi tio akan berangkat ke singapure. Dan tio berharap, jangan pernah lupakan tio, walau hanya sebatas sahabat. Tio iklas meski terasa sangat menyakitkan. Tapi aku ada satu permintaan jangan pernah sakiti santi dengan cara apapun” Pelukan itu masih terasa sampai sekarang. Saat aku berada jauh dari dia yang kucintai dan penghianat cintaku. Bagaimanapun mereka tetaplah sahabatku. Dan kabar yang kudengar, Lia tidak pernah jadian sama rian. Rian tetap jalan dengan santi. Bahkan sekarang mereka sudah menikah. Sementara itu, Lia sudah empat tahun berada di asrama PERMANA. Sebuah asrama yang kusus menampung orang-orang yang kecanduan narkotika dengan dosis tinggi dan kehilangan kesadaran. Sekitar tujuh tahun yang lalu lia di temukan pingsan di kamar mandi kantor, sebulan setelah aku pergi kesingapura. Dan sampai saat ini, masih ada berjuta pertanyaan yang belum bisa aku jawab. Apakah lia mencintaiku? Apakah Rian mencintai sahabatku santi ataukah rian mengorbankan cintanya? Knapa lia jadi pecandu stelah kepergianku? Pertanyaan itu tetap ada dalam hatiku seperti rasa cinta yang tidak akan pernah bisa hilang dari dalam hati ini.
Total cerpen di baca: 215
Total kata dlm cerpen: 1434
Tanggal cerpen diinput: Mon, 16 Nov 2009 Jam cerpen diinput: 9:59 PM
1 Komentar cerpen CINTA DAN PENGORBANAN Hari ini perasaanku tidak bisa aku gambarkan. Tidak ada sesuatu yang bisa aku ungkapkan, semuanya terasa hampa. Bahkan tidak ada setitikpun arti dari keindahan bisa muncul dalam hatiku. Semuanya telah hancur, hancur bersama bayangan dan harapanku akan drinya. Seseorang yang selama ini aku bangakan, seseorang yang selama ini selalu ada untukku. Tatapan matanya seolah mengambarkan rasa sayangnya yang tidak terlukiskan dengan kata-kata. Tapi sayang ternyata kisah itu hanya bisa aku nikmati sebentar saja. Mungkin ini hanya pendapat atau kesimpulan yang bisa aku rangkul dalam hatiku. Karena masa depan masih terbentang luas di hadapanku. Sama seperti kisah yang belum juga berakhir ini. Kisah yang seolah telah menaruh garam di hatiku yang lembut, hinga hatiku akan menjadi lemah dan akhirnya aku akan mati. Sebulan yang lalu aku baru jadian dengan lia. Seorang wanita yang sudah lama aku cintai. kami jadian di parapat. Tepatnya di tepi danau toba. Waktu aku memegang tanganya dan mengungkapkan rasa yang sudah lama bernaung dalam hatiku. tidak kusangka dia menerima cintaku, aku sangat senang sampai-sampai aku meloncat kegirangan, aku bernyanyi, berlari kesana-sini. rasanya dunia adalah milik kami berdua. Setelah jadian aku semakin sering jalan sama dia. Kadang kami menghabiskan waktu berduaan di kos-kosan dia. Atau kami pergi nonton bioskop. Rasanya sangat menyenangkan. Semakin dekat dengan dia aku semakin sayang padanya. awalnya aku takut mengenalkan dia pada orang tuaku. Bahkan orang tuaku berangapan bawah aku belum punya seseorang dalam hatiku. Tapi sangat mengejutkan ketika ibuku dengan tidak sengaja melihat kami sedang ngobrol di sebuah restoran di kotaku. Dengan cepat aku melepaskan gengaman tanganku dari lia. bagiku itu sangat lucu, apalagi ketika mama mengejek aku beberapa kali di rumah. Tapi intinya mama menyetujui hubungan aku dengan dia. Bahkan mama sangat senang karena menurut dia, lia adalah gadus yang baik. Itulah akhir kisah bahagiaku bersama dia. Setelah itu semuanya terasa pahit. Rasa pahit yang tidak aku mengerti datangnya dari mana. Intinya lia menyukai orang lain. Rasa penasaran akan perasaan dia yang sesunguhnya padaku, memaksa aku untuk tetap mempertahankan cintaku padanya. Hari itu lia sedang ada tugas keluar kota. Dia akan berada selama tiga hari di sana.” Aku akan merindukanmu” ucapan terakhir dari mulutku sebelum dia menaiki pesawat dan terbang jauh meningalkanku. Setelah itu aku pulang kerumah. Karena jenuh sendirian di kamar aku membuka laptop lia yang sengaja ditingalkanya dalam kamarku. Aku membuka yahoo mail , karena aku ingin membuka e-mail ku. Tiba-tiba yang terbuka adalah e-mail lia. awalnya aku berpikir mungkin dia lupa untuk log out. Di kotak message aku melihat beberapa nama, dan kebanyakan nama-nama itu sangat aku kenal. Aku tertuju pada satu nama…”Rian”. Rian adalah sahabat dekatku di kantor, bahkan akulah yang mengenalkan rian sama ceweknya yang sekarang dan kita sering double date . “ Rian sering kali ngirim pesan sama lia”. aku penasaran dan akhiranya aku membukanya. Rian: aku tidak ingin memendam rasa ini lagi. Karena aku tahu kamu juga mencintaiku. Aku melihat dari caramu melirik aku. Kamu menyimpan rasa untukku. Lia tolong jangan bohongi hatimu. Aku hanya ingin tahu apakah kau benar-benar mencintaiku? Tolong jawab aku, walau ku tahu kita tidak akan bisa bersama lagi. Yah,,,sangat sulit,,,karena kamu adalah milik sahabat yang sangat baik padaku. Dan aku juga tidak ingin mengecewakan Joy yang sangat mencintaiku. Tapi tolong jangan buat aku penasaran! Sent message Lia : maksud kamu apa? Rian : knapa kamu membohongi perasaanmu? Tolong katakan apakah kau mencintaiku? Lia :aq mencintaimu…puas kamu. Tio terlalu baik untuk aku sakiti. Mataku terasa basah, air mata berjatuhan bagai titik-titik hujan yang mengenangi hatiku. aku baru mengerti kenapa Lia begitu dingin padaku. Senyumanya terasa beda padaku di bandingkan senyumanya pada rian. Aku baru mengerti kenapa lia jarang menghubungiku, kenapa lia jarang bercerita padaku. Kami memang sering bersama tapi selama ini, aku merasa ada sesuatu yang salah. Yang aku tidak tahu kenapa harus dia menerima cintaku?. Kenapa dia mau meningalkan laptop ini dikamarku? Kenapa dia tidak keluar dari e-mailnya bukan kah selama ini dia sangat hati-hati bahkan pada hal-hal kecil sekalipun.? Apakah dia sengaja menyakiti hatiku?. apakah dia ingin mengatakan bawah dia tidak mencintaiku atau dia hanya ingin menunjukan bawah ada berjuta pria yang mengiginkan dia di luar sana? “apa salahku lia,,,kenapa kau mengiris hatiku” Berjuta pertanyaan tiba-tiba muncul dalam benakku…aku serasa mengutuki kelakuan rian, yang selama ini berlaku seolah-olah seorang malaikat di hadapanku. Dia menusuk aku dari belakang. Setelah Lia pulang dari luar kota. Aku berpura-pura tidak tahu apa-apa. Bahkan setiap pertanyaan yang di ajukanya kujawab seperti biasa. Ketika kami berada di kantor, bahkan saat aku, lia, rian dan santi ceweknya duduk bersama untuk bercanda aku mencoba untuk tetap diam. Aku tidak tahu kenapa aku bisa melakukanya, rasanya terlalu sulit untukku untuk mengungkap atau menanyakan ini semua. Sesekali aku melihat lia dan rian tatapan mata. Semua itu menyiksa hatiku. merobek jantungku namun kamu tahu aku tetap diam, kadang aku tersenyum, kadang aku tertawa terbahak. Tapi ketika tiba-tiba mataku tertuju pada santi, gadis manis yang polos dan sangat baik hati itu, aku jadi tidak kuat. Gadis yang sepenuh hatinya mencintai rian, dan ternyata itu semua hanya sandiwara. Aku sangat takut seandainya santi mengetahui hal itu. aku takut apa yang akan terjadi padanya. aku takut apakah dia akan bunuh diri?. Waktu-waktu seperti itu akan aku gunakan untuk berlari kekamar mandi. Disana aku menangis sepuas hatiku. ya menangisi kebodohan dan kemalanganku. Aku sunguh tidak berdaya. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku bagaikan seekor rusa yang sedang di bidik pemburuh. Walau aku sudah tahu bawah aku sedang dibidik namun aku tidak lari karena aku takut kakiku akan menginjak anak kelinci yang sedang bermain di depanku. Atau paling tidak aku takut jika aku lari pemburuh itu akan mengejar aku dan akhirnya dia akan masuk jurang.apalagi aku tidak bisa membohongi perasaanku pada lia. Aku mengakui aku tetap mencitai dia, bahkan aku sangat berharap kalau lia masih menyisahkan setitik tempat untukku dihatinya. Tapi aku sunguh tidak tega melihat santi sahabat yang sudah lama sekali aku aku kenal. Sahabat yang selama ini selalu ada untukku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika seandainya dia tahu bawah rian tidak mencintainya. Tiga bulan semua rahasia itu aku jaga dalam hatiku. Bahkan sampai berat badanku turun 5 kg. hingga akhirnya ketika lia mengajak aku untuk nonton bioskop. Aku memberanikan diri untuk menanyakan beberapa hal padanya. Sebenarnya aku tidak berani mananyakan langsung pada inti permasalahanya. Aku hanya bertanya “ apakah kau benar-benar mencintaiku”. Pertanyaan itu membuatnya marah dan berteriak “ oh jadi selama ini kamu tidak percaya padaku”. Aku tidak tahu alasanya mengapa dia langsung segitu marahnya padaku. Dia langsung pergi meningalkanku. Jujur saja aku merasa sangat sakit. Pelan-pelan aku berdiri dan berjalan pulang menuju mobil seiring air mataku. Aku tahu kenapa dia marah,,,dia merasa kesal karena aku baru menayakan hal itu sekarang padanya. Padahal dia ingin supaya aku menanyakan hal itu ketika dia baru pulang dari luar kota tiga bulan yang lalu. Karena memang itulah yang dia inginkan makanya dia membiarkan e-mailnya terbuka dan meningalkan laptopnya di rumah aku. Sampai di rumah, aku mencoba menghubungi no hp nya tapi selalu saja sibuk. Aku mencoba menelepon santi dan ternyata hpnya aktif. Aku berpura-pura bertanya tentang jadwal pekerjaan yang baru. Kebetulan kantor kami sedang melaukan pergantian jadwal kerja. Rasa penasaranku membuat aku berani menghubungi rian tapi no nya sibuk. Saat itulah aku berani mengambil kesimpulan. Santi bilang kalau rian satu harian ini tidak menemui dia. Besoknya di kantor aku menemui lia. Namun dia langsung pergi. Tapi aku tidak membiarkanya, kugengam tanganya dan menariknya pada pelukanku. Aku mengelus rambutnya. Dia hanya terdiam. Pelan-pelan mulutku terbuka, “ maaf sayang,,tio ingin memelukmu untuk yang terakhir kalinya. Besok pagi tio akan berangkat ke singapure. Dan tio berharap, jangan pernah lupakan tio, walau hanya sebatas sahabat. Tio iklas meski terasa sangat menyakitkan. Tapi aku ada satu permintaan jangan pernah sakiti santi dengan cara apapun” Pelukan itu masih terasa sampai sekarang. Saat aku berada jauh dari dia yang kucintai dan penghianat cintaku. Bagaimanapun mereka tetaplah sahabatku. Dan kabar yang kudengar, Lia tidak pernah jadian sama rian. Rian tetap jalan dengan santi. Bahkan sekarang mereka sudah menikah. Sementara itu, Lia sudah empat tahun berada di asrama PERMANA. Sebuah asrama yang kusus menampung orang-orang yang kecanduan narkotika dengan dosis tinggi dan kehilangan kesadaran. Sekitar tujuh tahun yang lalu lia di temukan pingsan di kamar mandi kantor, sebulan setelah aku pergi kesingapura. Dan sampai saat ini, masih ada berjuta pertanyaan yang belum bisa aku jawab. Apakah lia mencintaiku? Apakah Rian mencintai sahabatku santi ataukah rian mengorbankan cintanya? Knapa lia jadi pecandu stelah kepergianku? Pertanyaan itu tetap ada dalam hatiku seperti rasa cinta yang tidak akan pernah bisa hilang dari dalam hati ini.
kamu pastinya tau
malam itu gelap
sehingga kamu takut untuk keluar
kamu juga pastinya tau
jatuh itu sakit
sehingga kamu selalu berhat-hati
tapi...
kamu harus sadar
siang yang terang
mengintip menantimu dalam kebahagiaan
kamu juga harus mengerti
sakit itu mengajarkanmu
mengantarkan pada lembah
kesuksesan yang kau nantikan
kata-katamu sungguh sangatlah bijak...
hingga mampu membuatku masuk pada bait-bait syair cinta yang kau tuliskan dengan penuh penghayatan...
makasih ya...???
ku yakin,diluar sana banyak sekali yang lebih baik yang bisa ngebahagiain kamu sambih mengemis-ngemis memohon cintamu...
salam kwnal aza dari aku..
http://toppuisi.blogspot.com/
Kasihku tlah pergi meninggalkan ku
Dia meninggalkan cinta ini
Cinta yang tlah ku bina dengannya
meninggalkan ku begitu saja
Adakah dia merasakan sakit ini
Sakit yang begitu dalam
Yang tlah membuat ku
Takut mendekati cinta lain
Dia tlah menodai cinta ini
Dia yang tlah membuatku begini
Aku benci dirinya
Aku benci semua tentangnya....
puisiku
Saat pertama kali ku melihatmu
Ku merasakan hadirnya aura cinta
Ku tak tau apa yang sebenarnya terjadi
Ku bagaikan orang yang tak berdaya
Saat ini yang ku rasa
Ku sangat bahagia karma biasa mengenalnya
Ingin rasanya ku memelukmu
Tapi ku sadar, itu tak mungkin terjadi
Karna apa?
Karna engkau sudah milik orang lain
Entah apa yang ada di hati ini
Hati ini menginginkan engkau selalu ada buat ku
Slalu ada di samping ku
Saat ku menangis
Engkaulah yang slalu mengingatkanku
Untuk selalu sabar dan tegar
Ku tau, cinta tak harus memiliki
Karna dengan mengenalmu
Bagiku sudah cukup
Kan ku bawa kau bersama cintaku
Walaupun dirimu jauh dari ku
bY_Vv
Senin, 09 November 2009
ungkin aku terlalu bodoh untuk mengert
i mungkin aku tak sengaja jg mnykiti
andai aku tau isi hatimu
andai kesempatan itu datang lagi padaku
sekarang mustahil bagiku bahkan.